ADANYA opini usulan dari salah satu anggota DPRD Landak Siyus yang dimuat di salah satu media cetak lokal yang mengusulkan nama RSUD Landak dengan nama dr. Karolin (anak Gubenur Kalbar Cornelis,red) ditanggapi serius oleh seorang Peminat Sejarah Kalbar Syafarudin Usman SPd.MHD. “Dalam pemberian nama kepada sejumlah lokasi penting itu jangan ngawur. Masa’ orang hidup yang jasanya baru seberapa mau diabadikan nama rumah sakit. Dia (dr. Karolin,red) sudah berbuat apa? umurnya saja dibawah saya,” ungkap Syafarudin kepada wartawan ketika berkunjung di Keraton Landak, belum lama ini.
Menurut dia, dari 369 perintis Kemerdekaan se Indonesia, tujuh diantara adalah putra Landak. Lalu empat orang penerima Mahaputra Utama Naharia itu tiga orang juga dari Landak. Kemudian dalam skala besar, kerajaan yang banyak pejuangnya menjadi korban di bunuh di Mandor dari 76 korban, 46 diantaranya dari Landak. Lalu orang Indonesia pertama yang ditembak mati oleh Belanda juga dari Landak bernama Bardan. “Jadi pemberian nama fasilitas umum, hargailah pejuang yang ada. Jangan orang masih hidup yang baru berapa jasanya sudah diabadikan,” ujar Syafarudin.
Ia menambahkan, dahulu ada seorang Manteri di tangkap Jepang namanya Gusti Bunsu Muhammad Amir. Dia ini tukang suntik di RSUD Ngabang. “Nah kenapa tidak orang itu kalau memang cari tokoh yang terkait kesehatan untuk nama rumah sakit. Dia yang merintis kemerdekaan di bunuh Jepang yang berkaitan dengan kesehatan. Kemudian untuk nama stadion olahraga, misal kalau di Mempawah juga nama pejuang Opu Daeng Manambon. Di Landak bisa saja Patriot Natakusuma,” saran Syafarudin yang juga seorang penulis buku ini. (rie)
*Sumber: Harian Equator 5/4/2010
Dewan Jangan Ngawur
Posted by CB Blogger
|
Social Media Widget SM Widgets
Demo Blog NJW V2 Updated at: 16.16
0 komentar:
Posting Komentar