Landak Terima Proyek Perbaikan Gizi

*Dana Masuk Rekening Masyarakat

NGABANG. Angin segar bagi masyarakat kurang mampu di Kabupaten Landak. Mereka jangan khawatir anak-anaknya kekurangan gizi, karena Landak salah satu kabupaten di Kalbar yang menjadi lokasi proyek Nutrition Improvement Through Community Emporwerment (NICE) atau proyek perbaikan gizi melalui pemberdayaan masyarakat.
“Proyek NICE ini merupakan bantuan dari Bank Asia dan dikelola oleh masyarakat, maka saya titip pesan kepada tim teknis kabupaten, kepala Puskesmas dan petugas gizi agar bersama-sama dengan camat, kepala desa, kepala dusun serta masyarakat di desa lokasi proyek ini agar dapat melaksanakan kegiatan dengan baik dan penuh tanggungjawab,” tegas Wakil Bupati Agustinus Sukiman mewakili Bupati saat membuka acara sosialisasi proyek NICE di aula kantor Bappeda Landak, Senin (1/2) kemarin.
Wabup menegaskan, tidak semua kabupaten di Kalbar ini dan tidak semua desa di Landak mendapat proyek ini, maka jangan disia-siakan kesempatan yang telah didapat sehingga apa yang menjadi tujuan proyek bisa tercapai dan berhasil dengan baik. “Kedepan tidak ada lagi masyarakat Landak yang menderita kekurangan gizi apalagi gizi buruk,” ujarnya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Landak Sophia Tjakre mengatakan, proyek NICE dibiayai dari dana pinjaman RI dengan ADB (Asia Develoment Bank) dan dihibahkan kepada enam kota dan 18 kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalbar, Sulawesi Selatan, Nusa Tengara Barat dan Nusa Tenggara Timur. “Dana dari ADB tersebut dipergunakan untuk meningkatkan status gizi balita, ibu hamil dan ibu menyusui terutama keluarga miskin yang danya langsung ditransfer ke rekening masyarakat desa lokasi proyek NICE,” ungkap Sophia.
Menurut dia, proyek Nice ini selain bersumber dari ADB, juga bersumber dari APBN yang diluncurkan sebagai dana dekonsentrasi ke provinsi sebagai pendampingan proyek dari pusat serta dana dari APBD Kabupaten Landak sebagai pendampingan proyek NICE dari kabupaten. “Di Kalbar yang menjadi lokasi proyek NICE adalah, Kota Pontianak, Ketapang, Sintang dan Landak. Khusus di Landak, dilaksanakan di 69 desa yang tersebar di 13 kecamatan dan 16 Puskesmas,” tandas Sophia. (rie)