*Bebaskan Bodoh, Miskin dan Terbelakang
NGABANG. Ribuan umat Kristiani menghadiri acara Natal Oikumene Kabupaten Landak yang digelar di Aula Kantor Bupati Landak, Kamis (14/1) malam. Natal dengan tema ‘Tuhan Itu Maha Baik Kepada Semua Orang’ tersebut menghadirkan Pdt. Edhie Sapto Wedha dari Madura dan lebih meriah lagi dihibur artis ibu kota Leoni dengan melantunkan lagu-lagu pujian dan rohani. Hadir mewakili Gubernur Kalbar, Asisten III Setda Landak MH Munsin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalbar Jakius Sinyor.
Bupati Landak Dr Adrianus Asia Sidot dalam sambutannya meminta umat Kristiani untuk memaknai Natal dengan membebaskan masyarakat Kabupaten Landak dari kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. “Di hadapan kita masih banyak persoalan, Landak ini masih 18 persen penduduknya atau kepala keluarganya tercatat masih hidup dibawah kemiskinan. Jadi, kalau kita tidak memikirkan masyarakat yang 18 persen ini, natal kita tak bisa bermakna,” urai Adrianus.
Menurutnya mantan Kadis Pendidikan ini, masih banyak masyarakat khususnya di daerah pedalaman yang belum terjemah atau menikmati kesejahteraan. Kemudian, masyarakat juga masih terkungkung dengan kebodohan kemiskinan dan keterbelakangan dan memang diakui bersama angka butu huruf masih tinggi. “Saat saya masih duduk sebagai Kepala Dinas Pendidikan, angka buta huruf mencapai 38 ribu,” ujar Adrianus.
Kata Adrianu, kebodohan bukan berarti masyarakat tidak menerima pendidikan, jadi kebodohan diasumsikan dalam arti luas. Landak ini kaya, tidak ada kabupaten sekaya Landak. Bisa dibayangkan kabupaten se Indonesia, Landak lah hyang mempunyai tambang Intan. “Di Martapura yang terkenal dengan Intan, itu juga Intannya banyak dari Landak, mungkin mereka hanya mengasahnya saja,” ungkap Adrianus.
Selanjutnya, masalah infrastruktur di Landak ini memang masih sangat minim, pemerintah bukan tidak mau membangun jalan, jembatan, irigasi dan lainnya. Tapi per diingat, Landak ini usianya baru 10 tahun menjadi kabupaten. Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat berkisar antara Rp.245 miliar hingga Rp.260 miliar.
“Itu DAU yang kita terima dari pemerintah saja. DAK dan ditambah yang lainnya sekitar Rp.130 miliar, nah itulah APBD kita. Tapi berapa Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita? dalam APBD 2010 kita hanya berani Rp.7,5 miliar. Padahal Landak sangat kaya, tapi PAD hanya 7,5 miliar apa yang yang bisa kita bangun. 70 persen dari APBD sudah dipakai untuk gaji, mulai dari bupati sampai tukang sapu,” urai Adrianus pria jebolan doktoral Universitas Padjajaran Bandung ini.
Berarti, lanjut mantan Kepala Bappeda ini, sisa 30 persen APBD yang dibagi kepada 13 kecamatan. Jadi pemerintah bukan tidak mau membangun, tapi itulah yang dimiliki.
“Kalau kita sudah menyadari maka masyarakat hangan mempunyai pemikran negatif rerhadap pemerintah. Untuk itu, dalam pesan natal ini, mari kita bersama mengawasi jalannya pembangunan ini, saya sebagai pimpinan daearah sangat terbuka dengan kritik dan saran asal disampaikan dengan santun, jangan sedikit-sedikit demo,” tandas dia.
Acara Natal Oikumene tersebut, hadir jajaran pejabat di teras Pemkab Landak seperti Ketua DPRD Landak Heri Saman, Sekda Ludis, para kepala SKPD, para pegawai dan tokoh masyarakat serta undangan lainnya. (rie)
Ribuan Umat Kristiani Hadiri Natal Oikumene
Posted by CB Blogger
|
Social Media Widget SM Widgets
Demo Blog NJW V2 Updated at: 04.35
0 komentar:
Posting Komentar